Saturday, August 13, 2011

Prinsip kesuksesan via aturan


Segala sesuatu ada aturannya. Aturan dibuat agar semua berjalan dengan baik menuju kepada kesuksesan. Aturan di setiap kota dan negara berbeda-beda, misalnya : di Amerika, orang mengendarai mobil dengan setir di sebelah kiri, sedangkan di Indonesia di sebelah kanan.

Apabila ke restoran, di Amerika pengunjung menunggu dulu di depan pintu kemudian akan dicarikan dan diantarkan ke tempat duduk.

Akan tetapi di Indonesia pengunjung bisa langsung masuk dan mencari tempat duduk yang kosong. Di Amerika, orang wajib memberikan tip kepada pelayan yang sudah membantu melayani kita baik di hotel, restoran dll. Namun di Indonesia memberikan tip bukanlah suatu kewajiban.

Untuk menjadi orang sukses pun ada aturannya. Aturan apa sajakah yang dimiliki orang sukses? Ada empat aturan penting, yaitu :

THE LAW OF HONOR (Aturan Memberi Hormat)

Sukses atau gagal hidup kita ditentukan oleh pilihan kita: siapa yang kita hormati, Tuhan atau setan, orang bijak atau orang jahat? Orang yang kagum (hormat) kepada setan, misalnya : pakai jimat, suka dengan cerita-cerita mistik/horor, pergi ke tempat keramat. Sedangkan orang yang kagum (hormat) kepada Tuhan, ia akan intim dengan Tuhan, suka baca firman, datang ibadah pengurapan, kagum kuasa Yesus.

THE LAW OF TWO (Aturan tentang Berdua)

Seorang diri dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan (Pengkotbah 4:12). Satu orang dapat mengalahkan seribu musuh, berdua dapat menghancurkan berlaksa-laksa. Tuhan hadir ketika dua orang berdoa bersama dalam nama Yesus. Bahkan ketika Yesus mengutus murid-muridNya, mereka diutus berdua-berdua. Kita memerlukan pendamping baik di dalam bisnis, keluarga maupun dalam pelayanan kita.

THE LAW OF PLACE (Aturan tentang Tempat)

Ketika kekeringan, Tuhan menunjuk tempat bagi nabi Elia yaitu Sarfat untuk mendapat pemerliharaan. Di Sarfat ia dipelihara Tuhan melalui seorang janda. Ia mendapatkan keuntungan karena berada di tempat yang tepat (I Raja 17:1-6). Sedangkan ketika seseorang berada di tempat yang tidak tepat akan membawa kerugian besar. Misalnya ketika Yunus di suruh Tuhan ke Niniwe ia malah pergi ke Tarsus. Orang benar seharusnya berada di tempat yang benar, seperti ikan tidak akan dapat berbuat apa-apa jika di darat, tetapi di dalam air (tempat yang tepat) keahliannya tampak nyata.

THE LAW OF SEED (Aturan tentang Benih)

Alam berlaku hukum (aturan) ini, yaitu setiap benih yang ditabur akan dituai. Surga juga mengetahu aturan ini. Ketika Yesus (Putera Allah) ditabur bagi dunia, maka surga menuai putera-putera, keluarga, dan bangsa-bangsa untuk masuk ke surga. Semua petani percaya aturan benih ini (2 Korintus 9:6). Seorang janda Sarfat menabur di tengah kekeringan dan akhirnya  ia menuai. Tepung dan minyak di buli-bulinya tidak berkurang (I Raja 17:7-16). Setelah menabur, kita harus memiliki tiga hal ini yaitu : Keyakinan, bahwa apa yang ditabur pasti akan dituai; Pengharapan, kita terus berharap kepada Tuhan; dan Kesabaran, untuk menunggu hasil yang akan dituai. Kita akan menuai sesuai dengan ”jenis benih” yang ditaburkan.

No comments:

Post a Comment