Saturday, July 30, 2011

Qi Li xiang (Jay Chou)


 
chuang wai de ma que
zai dian xian gan shang dou zui
ni shuo zhe yi ju
hen you xia tian de gan jue

shou zhong de qian bi

zai zhi shang lai lai hui hui
wo yong ji hang zi xing rong ni shi wo de shei

qiu dao yu de zi wei mao geng ni dou xiang liao jie

chu lian de xiang wei jiu zhe yang bei wo meng xun hui

na wen nuan de yang guang

xiang gang zhai de xian yan cao mei
ni shuo ni she bu de chi diao zhe yi zhong gan jue

yu xia zheng ye

wo de ai yi chu jiu xiang yu shui
yuan zi luo ye
geng wo de si nian hou hou yi die
ji ju shi fei
ye wu fa jiang wo de re qing leng que
ni chu xian zai wo shi de mei yi ye

yu xia zheng ye

wo de ai yi chu jiu xiang yu shui
chuang tai hu die
xiang shi li fen fei de mei li zhang jie
wo jie zhe xie
ba yong yuan ai ni xie jin shi de jie wei
ni shi wo wei yi xiang yao de liao jie

yu xia zheng ye

wo de ai yi chu jiu xiang yu shui
yuan zi luo ye
geng wo de si nian hou hou yi die
ji ju shi fei
ye wu fa jiang wo de re qing leng que
ni chu xian zai wo shi de mei yi ye

na bao man de dao sui

xing fu le zhe ge ji jie
er ni de lian jia xiang tian li shou tou de fan qie

ni tu ran dui wo shuo

qi li xiang de ming zi hen mei
wo ci ke que zhi xiang qin wen ni jue jiang de zui

yu xia zheng ye

wo de ai yi chu jiu xiang yu shui
yuan zi luo ye
geng wo de si nian hou hou yi die
ji ju shi fei
ye wu fa jiang wo de re qing leng que
ni chu xian zai wo shi de mei yi ye

zheng ye

wo de ai yi chu jiu xiang yu shui
chuang tai hu die
xiang shi li fen fei de mei li zhang jie
wo jie zhe xie
ba yong yuan ai ni xie jin shi de jie wei
ni shi wo wei yi xiang yao de liao jie





Hou Lai (Mandarin)


hòu lái wǒ zǒng suàn xué huì le rú hé qù ài

kě xī nǐ zǎo yǐ yuǎn qù xiāo shī zài rén hǎi

hòu lái zhōng yú zài yǎn lèi zhōng  míng bai

yǒu xiē rén yī dàn cuò guò jiù bú zài

wéi zǐ huā bái huā bàn luò zài wǒ lán sè bǎi zhě qún shàng

ài nǐ nǐ qīng shēng shuō

wǒ dī xià tóu wén jiàn yī zhèn fēn fāng
nà gè

yǒng héng de yè wǎn shí qī suì zhòng xià nǐ wěn wǒ

de nà gè yè wǎn
ràng wǒ

wǎng hòu de shí guāng měi dāng yǒu gǎn tan

zǒng xiǎng qǐ dàng tiān de xīng guāng

nà shí hòu de ài qíng wèi shén me jiù néng nà yàng jiǎn dān

ér yòu shì wèi shén me rén nián shǎo shí

yī dìng yào ràng shēn ài de rén shòu shāng

zài zhè xiāng sì de shén yè lǐ nǐ shì fǒu yī yàng yě zài jìng

jìng zhuī huǐ

gǎn shāng

rú guǒ dāng shí wǒ men néng bù nà me jué jiàng

xiàn zài yě bù nà me yí hàn

nǐ dōu rú hé huí yì wǒ dài zhe xiào huò shì hěn chén mò

zhè xiē nián lái yǒu méi yǒu rén néng ràng nǐ bù jì mò

yǒng yuǎn bú huì zài chóng lái

yǒu yī gè nán hái ài zhe nà gè nǚ hái



Friday, July 29, 2011

Lukisan yg indah

Sebuah kanvas putih sangat berantusias ketika  seorang pelukis mulai memberinya warna-warna...
Semuanya terlukis sangat indah dan menakjubkan hati,
kuning, biru, pink, hijau, dll...
kanvas itu bangga sekali melihat warna-warna itu terlukis manis atas dirinya...

Tetapi tidak lama kemudian, sang pelukiz itu mengambil warna hitam dan menggariskannya di sisi-sisi bagian tertentu dengan warna hitam hitam pekat yang tajam...

Kanvas itu mulai kecewa dan tidak mau menerima warna hitam itu ada terlukis pada dirinya,
kanvas itu merasa akan menjadi sangat buruk dengan warna hitam terlukis di dirinya,
dia mulai menyalahkan sang pelukis, memberontak dan menyebutnya tidak adil....


Guyz, sadar gak sih, seringkali kita seperti kanvas itu?
Mau menerima warna-warna yang indah dan mengaguminya, tapi kita tidak mau menerima "hitam" dalam hidup kita...



Yesaya 55 : 8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku...

YESUS adalah Pelukis Maestro kita yang melukis semua keindahan hidup kita,
termegah diantaranya adalah karya penebusanNya diatas kayu salib...

Yux, kita mau sama-sama belajar untuk percaya dan berserah TOTAL sama PELUKIS kita,
biarkan semua warna ada dalam hidup kita,
dan kita akan melihat lukisan yang sungguh amat sempurna,
bahkan lebih dari yang kita pikirkan...

Karena sebenarnya, 'hitam' juga adalah warna....

 kiss bye

BE DIFFERENT, BE RADICALLE...
ALWAYZ BE BLEZZ...
"Sungguh, hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal namaKu.
Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakkan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari padaKu."
-mazmur 91 : 14 - 16-


Orang pintar vs Orang bodoh

1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.

5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.

8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar "meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.

9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Liem Siu Liong (BCA group) adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

12. Orang bodoh sok pinter, dan orang pinter dibodoh-bodoh in.

Cinta itu seperti Bunga


Suatu hari terlihat di sebuah halaman rumah seorang wanita sedang menyirami tanaman bunga yg sedang mekar, ia juga membersihkan daun-daun kering, dan rumput liar yg ada di sekitar tanaman bunga tersebut.

Ia sepertinya sangat menikmati pekerjaannya. Sesekali ia tersenyum sendiri demi melihat bunga yg ia rawat selama ini terlihat begitu indahnya. Sering terlintas dipikirannya untuk memetik bunga tersebut dan memindahkannya ke dalam vas, yg kemudian akan dipajang
di dalam kamarnya.                                              

Tapi kemudian ia berpikir lagi, alangkah egoisnya ia jika ia melakukan hal tersebut. Dan tentunya walaupun ia bisa menikmati indahnya bunga
tersebut, tapi umurnya tidak akan lama karna bunga tersebut akan cepat layu karna telah terpisah dari batang dan akarnya.

Akhirnya ia berjanji pada dirinya sendiri untuk membiarkan bunga itu tetap berada di halaman agar setiap orang yg lewat dapat menikmati
keindahannya. Dan ia berjanji akan tetap merawatnya agar ia dapat bertahan hidup, mekar dan mewangi lebih lama.

*** Seringkali banyak dari kita yg tidak menyadari bahwa cinta itu tak selamanya harus memiliki. Cinta yg tulus itu adalah bila kita mampu berbuat agar orang yg kita cintai itu bahagia, tanpa mengharapkan balasan.

Wanita jgn suka Gosipin orang lain


Seorang wanita menyebarkan sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui berita yang memalukan itu. Dan, orang yang menjadi korbanya merasa sakit hati dan terpukul.

Kemudian, wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu betul – betul salah. Dia menyesal dan mendatangi orang tua yang bijak untuk meminta nasihat mengenai apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.

“ Pergilah ke pasar ,” kata orang tua bijak itu, “ dan blilah seekor ayam. Sembelihlah kemudian, dalam perjalanan pulang, cabuti bulu – bulunya dan buang satu per satu disepanjang jalan , “

Meskipun terkejut mendengarkan itu, dia melakukan apa yang disarankan orang bijak itu kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan berita bohong itu kepada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan kembali persoalannya. Orang bijak itu berkata, “ Hmm, kalu begitu, sekarang pergilah dan kumpulkanlah semua bulu yang telah kaubuang kemarin dan bawa kembali kepadaku. “

Wanita itu pun menyusuri jalan yang telah dilaluinya kemarin dan berusaha mengumpulkan bulu – bulu ayam yang telah dicabutinya. Sayang, angina telah menerbangkan bulu – bulu itu kesegala penjuru sehingga mustahilah ia bisa mengumpulkan semuanya. Setelah mencari – cari selama berjam – jam, ia kembali da hanya bisa membwa tiga helai ulu. Lalu, ia kembali menemui orang bijak itu.

“ Lihatlah !” kata orang bijak itu, “ sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya kemana anda suka, Namun, sangat tidak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gossip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, tetapi sekali terlempar, Anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda.

Penyebab Kemiskinan


Manusia seringkali terlalu menuntut kepuasan dalam realita hidup, membiarkan uang, kekuasaan dan nafsu birahi menggerakkan kita, saling intrik, berebut dan mengambil paksa, perilaku bagai perampok yang kian lama kian menjadi.
Kemiskinan
Manusia lahir dalam dunia fana ini, bagai tertutup sepasang matanya, bagai bermain petak umpet untuk menangkap benda-benda yang diinginkan.
Dalam pengejaran keterikatan ini, dalam kesibukan, sangat sulit untuk bisa mengingat diri kita sebelumnya yang polos, lugu, baik, jujur dan bajik. Tenggelam dan tersesat di dalam hasrat keinginan yang demi ego dan keakuan semata.
Manusia seringkali terlalu menuntut kepuasan dalam realita hidup, membiarkan uang, kekuasaan dan nafsu birahi menggerakkan kita, saling intrik, berebut dan mengambil paksa, perilaku bagai perampok yang kian lama kian menjadi.

Meski memiliki penampilan luar seperti seorang priayi, tutur kata sangat beradab, tetap juga tidak bisa ditemukan sikap anggun bermoral seorang budiman sejati.
Saya mendadak menyadari apa yang disebut sebagai “kemiskinan”. Kehabisan uang dan kekurangan materi dalam kehidupan, bukanlah kemiskinan yang sebenarnya. Pengurasan, kerusakan dan kebobrokan jiwa barulah merupakan kemiskinan yang tak dapat diukur.
Seseorang demi mendapatkan yang diinginkan, lalu melakukan penipuan, pencurian, perampokan dan pembunuhan. Orang yang berjiwa bejat ini akan kehilangan martabat, kehormatan dan nama baik seorang manusia, akan kehilangan simpati dari orang lain. Karena siapa pun juga tidak ingin bergaul dengan seorang berandal.
Meski berandal tersebut berpakaian perlente, berpenampilan anggun, juga tidak akan bisa menutupi kebrutalan dan kekejaman mereka. Bila hanya melihat atau menilai dari penampilan luar, tidak mementingkan moral yang terkandung dalam hati manusia, penilaian yang demikian ini merupakan suatu kesedihan karena manusia sudah tidak mengerti bahwa dirinya telah tersesat!
Kepercayaan atau keyakinan membuat kita mengerti akan kehidupan, mengerti bahwa manusia mempunyai nasib keberuntungan, manusia mengalami reinkarnasi, nasib manusia ditentukan oleh balasan karma baik dan jahat.
Kebahagiaan dalam hidup adalah hasil dari perilaku kita yang mementingkan moral dan melakukan kebaikan.
Manusia mengejar kekuasaan, uang, cinta dan kebahagiaan dalam hidup. Hal itu tidak salah, tetapi harus dilakukan dengan jalan kebajikan dan kebaikan, karena balasan dari kebaikan itu adalah kebaikan juga, dengan demikian barulah benar-benar memiliki kebahagiaan yang sebenarnya.Sebaliknya, balasan dari kejahatan itu adalah kejahatan pula, bagaimana mungkin bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidup