Friday, July 29, 2011

belajar Seni Perang (Sun Tzu)


 Sun Tzu yang paling efektif dan terpenting terdapat pada bab pertama yaitu penyusun rencana. Bab ini menjadi sangat penting karena menurut Sun Tzu, perang menyangkut hidup matinya seorang prajurit dan juga maju berkembangnya suatu bangsa dan Negara. Sun Tzu menambahkan, sebelum perang dilakukan harus dipikirkan, dianalisa dari segala sudut secara menyeluruh. Setelah membaca dan mempelajari filosofi Sun Tzu yang sangat terkenal tersebut, saya dapat menyarikan dan membagi filosofi Sun Tzu menjadi filosofi perkembangan diri ke dalam empat bagian sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu: mengenal diri sendiri, memposisikan diri, mendobrak diri dan aktualisasi diri.
Pertama, MENGENAL DIRI.
Jika kita ingin berkembang dan meraih kesuksesan, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri mutlak diperlukan untuk dapat memulai pengembangan diri kita. Kalau kita sudah mengetahui kekuatan-kekuatan diri pribadi, kita baru bisa berkembang. Tanpa mengetahui kekuatan diri sendiri, tidak mungkin kita bisa maju.
Menurut konsep Sun Tzu, sebelum perang dilakukan ada lima hal penting yang harus diperhatikan, dianalisa secara detail untuk meraih kemenangan. Saat ini konsep Sun Tzu dapat pula digunakan untuk meraih suatu kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Lima hal yang harus diperhatikan tersebut menurut Sun Tzu adalah:
1. Tao (moralitas);
Dukungan moral merupakan sumber kekuatan. Selama masih memiliki moralitas, maka kita akan meraih kesuksesan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Dengan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan moralitas, kita akan berkembang.
2. Thien (langit, cuaca, musim, gelap, terang, timing dan peluang);
Untuk mengembangkan diri, kita harus menganalisa kekuatan dalam diri kita yang cocok dengan bakat yang dimiliki. Akan menjadi luar biasa apabila kita melakukan sesuatu sesuai dengan bakat yang dimiliki dan cocok dengan kondisi kita saat ini.
3. Ti (geografi);
Untuk dapat sukses, kita perlu menganalisis keadaan geografi dan kondisi waktu yang cocok untuk mengembangkan diri.
4. Chiang (kepemimpinan);
Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas. Sangat ditekankan untuk dapat bertindak bijak tetapi tegas kepada diri sendiri. Hanya dengan memiliki jati diri, ketegasan, kedisiplinan, tanggung jawab, kepercayaan diri dan keyakinan, kita dapat sukses.
Ada lima faktor penting yang harus dimiliki oleh pemimpin yang ingin maju:
1. Kebijaksanaan, visi, wawasan, kepandaian dan ilmu pengetahuan.
Jika kita ingin berkembang, semua hal ini mutlak diperlukan. Untuk dapat mengembangkan diri, harus memiliki visi jauh ke depan yang didahului dengan proses belajar.

2.Kepercayaan.
Orang dapat dipercaya bukan karena memiliki kekayaan materi, tetapi karena memiliki kepribadian yang bisa diterima dalam pergaulan. Kualitas kepercayaan diri, kepercayaan pada orang dan kepercayaan dalam pergaulan perlu dipelihara. Dengan kepercayaan dari masyarakat kita akan memiliki banyak koneksi yang memberikan kesempatan untuk meraih rejeki.
3. Kebajikan.
Dalam kehidupan kita harus mengandalkan kebajikan, bukan kekerasan. Hendaknya kita melihat kelemahan sebagai suatu proses untuk melihat, memahami dan mengagumi orang lain sehingga muncul wibawa kebesaran
kita di atas orang lain.
4.Keberanian.
Keberanian untuk mencoba dan berusaha adalah semangat yang luar biasa. Orang yang mempunyai semangat keberanian akan dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
5. Ketegasan.
Kita hendaknya tegas terhadap diri sendiri. Jika kita keras dan tegas pada diri sendiri, maka hidup akan lunak pada kita. Tanpa adanya ketegasan dan fokus yang akan dicapai, kita tidak akan berhasil dalam hidup.
5. Fak (hukum);
Hukum organisasi. Hukum tentang kedisiplinan dan struktur organisasi yang jelas. Kita harus bisa mendisiplinkan diri setiap saat dalam menjalankan hukum. Kalau hukum dapat berjalan dengan benar, maka kualitas yang ada dalam diri kita akan menyedot kekuatan yang ada di luar sehingga akan tercipta kekuatan yang luar biasa; kemajuan akan dicapai oleh mereka yang dapat mendisiplinkan diri sendiri.
Apabila kita dapat memiliki jati diri dengan kualitas kepemimpinan tersebut, maka hidup akan menjadi cermelang, berkembang dan berhasil.
Kedua, MEMPOSISIKAN DIRI.
Setelah mengenal diri sendiri, maka kita harus dapat menentukan peranan dimana kita telah berada (loyalitas), memastikan target dengan jelas dan menguatkan tekad kita. Ada lima poin yang harus diperhatikan bagi orang yang memiliki tekad, yaitu: Kesadaran, Kebutuhan, Keputusan, Kesiapan, dan Perjuangan untuk sukses dan berkembang. Tanpa tekad yang kuat, kemajuan tidak akan mungkin dicapai. Kita perlu berpikir strategis dalam mengambil keputusan dan berpikir matang dengan kekuatan yang dimiliki baru kemudian bertindak. Untuk meraih kesuksesan, kita perlu siap untuk menderita, siap untuk berkembang dan siap untuk berjuang dengan sungguh-sungguh.

Ketiga, MENDOBRAK DIRI.
Dalam mendobrak diri guna meraih kesuksesan, ada lima hal penting yang perlu dimiliki, yaitu:

1. Kecepatan bertindak;
Cerdas, cermat dan cekatan (3C). Orang yang mau berhasil adalah orang yang cepat bertindak. Setiap ada kesempatan harus bergerak cepat secara cerdas, cermat dan cekatan. Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja.
2. Berani mengambil resiko;
Gagal maupun sukses. Kita jangan takut gagal.
3. Kekuatan komitmen;
Dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang, maka kesuksesan akan diraih.
4. Kekuatan kegagalan;
Jika ingin sukses, maka harus tahan pada kegagalan.
5. Kekuatan belajar.
Semangat belajar harus tinggi. Jika kita setiap hari menjaga semangat belajar, itu merupakan kekuatan yang luar biasa. Orang yang mau sukses harus memiliki semangat belajar tinggi guna membentuk dirinya.
Pada saat sudah menentukan target, kita tidak boleh mundur, tidak bisa manja; tetapi hanya satu yaitu berani menghadapi apapun yang ada di depan sebagai suatu resiko. Untuk dapat mendobrak diri dan aktualisasi diri, kita harus memiliki kualitas mental yang "1/2 gila" untuk mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Orang berhak untuk menilai kita gagal apabila kita gagal, namun kita jangan memberikan kondisi bahwa kita gagal.
Materi, nama harum, jabatan dan kekuasaan yang dimiliki tidak akan ada artinya, karena akan terkena hukum perubahan. Kekayaan sejati adalah kekayaan mental dan kekayaan yang paling luar biasa adalah kekayaan batin.


Pribadi kitalah yang mendobrak diri untuk mengatur suasana di luar. Jika kita memiliki kelima hal tersebut tanpa semangat belajar, tidak mungkin kita bisa berkembang. Untuk itu kita harus memperkuat informasi untuk kemajuan kita. Tanpa filosofi kehidupan, tidak mungkin teori Sun Tzu dapat dijabarkan.
Keempat atau yang terakhir, AKTUALISASI DIRI.
Dalam hubungannya dengan aktualisasi diri, ada lima hal yang hendaknya diperhatikan, yaitu:

1. Profesionalisme.
Dengan melakukan hal-hal yang bisa dan siap dijalankan secara professional dijamin akan sukses. Untuk dapat sukses, kita harus berjuang dan bekerja keras sebelum mengambil hikmah dan hasilnya.
2. Kesempatan.
Ada empat hal yang berhubungan dengan kesempatan ini, yaitu:
Tahu, tunggu, ciptakan dan manfaatkan kesempatan. Semua ini harus segera dilakukan secara cerdas, cermat dan cekatan.
3. Koneksi.
Tanpa koneksi dan pergaulan tidak mungkin dapat sukses. Untuk itu sikap bergaul ?menjadi orang? yang penting, dimana kita dapat bergaul secara fleksibel dengan siapa saja.
4. Kekuatan meditasi dan doa.
Setiap hari kita harus berlatih guna memperoleh ketenangan mental dan ketenangan pikiran sehingga muncul kekuatan dari dalam mental. Dengan kekuatan doa akan memunculkan kekuatan yang "tidak terlihat" tadi. Kesuksesan tidak akan mungkin tanpa polesan spiritual.
5. Kekayaan mental; keteguhan hati.
Kegagalan, rintangan, halangan dan kesalahan hanya dapat diatasi dengan keteguhan hati yang diperoleh dari hasil proses belajar. Sikap keteguhan hati mengandung arti keyakinan, keuletan, kesabaran, konsistensi, dan semangat juang terus menerus tanpa henti sampai tercapainya apa yang diinginkan. Dengan memiliki dan mempraktikkan keteguhan hati di dalam perjuangan kehidupan, niscaya usaha dan perjuangan yang dilakukan akan menghasilkan prestasi dan kehidupan yang lebih cermelang.
Setelah empat proses yaitu mengenal diri, memposisikan diri, mendobrak diri dan aktualisasi diri; mungkin kita sudah mencapai suatu puncak keberhasilan; kita harus memiliki RASA PUAS DIRI dan BERSYUKUR.
Terkadang saat sudah mencapai puncak kesuksesan; tanpa mengerti dan pengendalian diri akan tercipta keinginan dan kemauan baru yang lebih besar. Bahkan jika kurang terkendali, kita akan masuk dalam satu suasana keinginan yang besar sekali yaitu lingkaran keserakahan yang dapat menyebabkan penderitaan. Di sini keberhasilan yang akan mengendalikan kita, bukan sebaliknya. Saat-saat demikian alangkah pentingnya kita yang mengendalikan keberjasilan. Untuk dapat mengendalikan kesuksesan dibutuhkan pengertian kehidupan yang setahap lebih baik, antara lain mulai belajar memiliki rasa puas diri, bukan rasa cepat puas diri.
Memiliki rasa puas diri dan bersyukur karena kita sudah sampai pada tahap tertentu. Walaupun belum mencapai tingkat kesuksesan sebenarnya, perlu diistilahkan mental kita bahwa hari ini kita sudah berjuang dengan luar biasa dan mencapai tingkat sekian. Jika setiap hari kita bisa memoles kualitas mental kita dengan pengertian demikian, belum suksespun kita sudah menjadi manusia yang sukses.
Untuk itu, mulai hari ini perlu ada semangat baru; pengendalian diri dengan pengertian yang benar dan memposisikan diri, mendobrak dan aktualisasikan diri. Karena kita tahu sukses bukan milik orang-orang tertentu, tetapi siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.
Dan sedapat mungkin prestasi dan sukses yang kita ciptakan tidak sekadar sukses untuk diri kita, tetapi mampu mempengaruhi sekeliling kita bahkan yang lain agar bisa lebih berarti. Jika kesempatan dan kesuksesan yang diraih dapat seperti itu, inilah kesuksesan yang sejati; karena tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk banyak orang di sekeliling kita bisa merasakan kekuatan kesuksesan itu sendiri. Semoga kita dapat mempertahankan kulitas semangat luar biasa yang ada dalam diri kita untuk dapat mengembangkan diri dan meraih kesuksesan dalam hidup dan kehidupan.
"Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Kesuksesan milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan

No comments:

Post a Comment