Sun Tzu yang paling
efektif dan terpenting terdapat pada bab pertama yaitu penyusun rencana. Bab
ini menjadi sangat penting karena menurut Sun Tzu, perang menyangkut hidup
matinya seorang prajurit dan juga maju berkembangnya suatu bangsa dan Negara.
Sun Tzu menambahkan, sebelum perang dilakukan harus dipikirkan, dianalisa dari
segala sudut secara menyeluruh. Setelah membaca dan mempelajari filosofi Sun
Tzu yang sangat terkenal tersebut, saya dapat menyarikan dan membagi filosofi
Sun Tzu menjadi filosofi perkembangan diri ke dalam empat bagian sebagai suatu
proses yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu: mengenal diri
sendiri, memposisikan diri, mendobrak diri dan aktualisasi diri.
Pertama, MENGENAL DIRI.
Jika kita ingin berkembang dan meraih kesuksesan, mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri mutlak diperlukan untuk dapat memulai
pengembangan diri kita. Kalau kita sudah mengetahui kekuatan-kekuatan diri
pribadi, kita baru bisa berkembang. Tanpa mengetahui kekuatan diri sendiri,
tidak mungkin kita bisa maju.
Menurut konsep Sun Tzu, sebelum perang dilakukan ada lima
hal penting yang harus diperhatikan, dianalisa secara detail untuk meraih
kemenangan. Saat ini konsep Sun Tzu dapat pula digunakan untuk meraih suatu
kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Lima hal yang harus diperhatikan
tersebut menurut Sun Tzu adalah:
1. Tao (moralitas);
Dukungan moral merupakan sumber kekuatan. Selama masih
memiliki moralitas, maka kita akan meraih kesuksesan untuk meningkatkan
kualitas diri kita. Dengan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan moralitas,
kita akan berkembang.
2. Thien (langit, cuaca, musim, gelap, terang, timing dan
peluang);
Untuk mengembangkan diri, kita harus menganalisa kekuatan
dalam diri kita yang cocok dengan bakat yang dimiliki. Akan menjadi luar biasa
apabila kita melakukan sesuatu sesuai dengan bakat yang dimiliki dan cocok
dengan kondisi kita saat ini.
3. Ti (geografi);
Untuk dapat sukses, kita perlu menganalisis keadaan geografi
dan kondisi waktu yang cocok untuk mengembangkan diri.
4. Chiang (kepemimpinan);
Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak
dan tegas. Sangat ditekankan untuk dapat bertindak bijak tetapi tegas kepada
diri sendiri. Hanya dengan memiliki jati diri, ketegasan, kedisiplinan,
tanggung jawab, kepercayaan diri dan keyakinan, kita dapat sukses.
Ada lima faktor penting yang harus dimiliki oleh pemimpin
yang ingin maju:
1. Kebijaksanaan, visi, wawasan, kepandaian dan ilmu
pengetahuan.
Jika kita ingin berkembang, semua hal ini mutlak diperlukan.
Untuk dapat mengembangkan diri, harus memiliki visi jauh ke depan yang
didahului dengan proses belajar.
2.Kepercayaan.
Orang dapat dipercaya bukan karena memiliki kekayaan materi,
tetapi karena memiliki kepribadian yang bisa diterima dalam pergaulan. Kualitas
kepercayaan diri, kepercayaan pada orang dan kepercayaan dalam pergaulan perlu
dipelihara. Dengan kepercayaan dari masyarakat kita akan memiliki banyak
koneksi yang memberikan kesempatan untuk meraih rejeki.
3. Kebajikan.
Dalam kehidupan kita harus mengandalkan kebajikan, bukan
kekerasan. Hendaknya kita melihat kelemahan sebagai suatu proses untuk melihat,
memahami dan mengagumi orang lain sehingga muncul wibawa kebesaran
kita di atas orang lain.
4.Keberanian.
Keberanian untuk mencoba dan berusaha adalah semangat yang
luar biasa. Orang yang mempunyai semangat keberanian akan dapat mengubah
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
5. Ketegasan.
Kita hendaknya tegas terhadap diri sendiri. Jika kita keras
dan tegas pada diri sendiri, maka hidup akan lunak pada kita. Tanpa adanya
ketegasan dan fokus yang akan dicapai, kita tidak akan berhasil dalam hidup.
5. Fak (hukum);
Hukum organisasi. Hukum tentang kedisiplinan dan struktur
organisasi yang jelas. Kita harus bisa mendisiplinkan diri setiap saat dalam
menjalankan hukum. Kalau hukum dapat berjalan dengan benar, maka kualitas yang
ada dalam diri kita akan menyedot kekuatan yang ada di luar sehingga akan
tercipta kekuatan yang luar biasa; kemajuan akan dicapai oleh mereka yang dapat
mendisiplinkan diri sendiri.
Apabila kita dapat memiliki jati diri dengan kualitas
kepemimpinan tersebut, maka hidup akan menjadi cermelang, berkembang dan
berhasil.
Kedua, MEMPOSISIKAN DIRI.
Setelah mengenal diri sendiri, maka kita harus dapat
menentukan peranan dimana kita telah berada (loyalitas), memastikan target
dengan jelas dan menguatkan tekad kita. Ada lima poin yang harus diperhatikan
bagi orang yang memiliki tekad, yaitu: Kesadaran, Kebutuhan, Keputusan,
Kesiapan, dan Perjuangan untuk sukses dan berkembang. Tanpa tekad yang kuat,
kemajuan tidak akan mungkin dicapai. Kita perlu berpikir strategis dalam
mengambil keputusan dan berpikir matang dengan kekuatan yang dimiliki baru
kemudian bertindak. Untuk meraih kesuksesan, kita perlu siap untuk menderita,
siap untuk berkembang dan siap untuk berjuang dengan sungguh-sungguh.
Ketiga, MENDOBRAK DIRI.
Dalam mendobrak diri guna meraih kesuksesan, ada lima hal
penting yang perlu dimiliki, yaitu:
1. Kecepatan bertindak;
Cerdas, cermat dan cekatan (3C). Orang yang mau berhasil
adalah orang yang cepat bertindak. Setiap ada kesempatan harus bergerak cepat
secara cerdas, cermat dan cekatan. Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja.
2. Berani mengambil resiko;
Gagal maupun sukses. Kita jangan takut gagal.
3. Kekuatan komitmen;
Dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang, maka
kesuksesan akan diraih.
4. Kekuatan kegagalan;
Jika ingin sukses, maka harus tahan pada kegagalan.
5. Kekuatan belajar.
Semangat belajar harus tinggi. Jika kita setiap hari menjaga
semangat belajar, itu merupakan kekuatan yang luar biasa. Orang yang mau sukses
harus memiliki semangat belajar tinggi guna membentuk dirinya.
Pada saat sudah menentukan target, kita tidak boleh mundur,
tidak bisa manja; tetapi hanya satu yaitu berani menghadapi apapun yang ada di depan
sebagai suatu resiko. Untuk dapat mendobrak diri dan aktualisasi diri, kita
harus memiliki kualitas mental yang "1/2 gila" untuk mengubah sesuatu
yang tidak mungkin menjadi mungkin. Orang berhak untuk menilai kita gagal
apabila kita gagal, namun kita jangan memberikan kondisi bahwa kita gagal.
Materi, nama harum, jabatan dan kekuasaan yang dimiliki
tidak akan ada artinya, karena akan terkena hukum perubahan. Kekayaan sejati
adalah kekayaan mental dan kekayaan yang paling luar biasa adalah kekayaan batin.
Pribadi kitalah yang mendobrak diri untuk mengatur suasana
di luar. Jika kita memiliki kelima hal tersebut tanpa semangat belajar, tidak
mungkin kita bisa berkembang. Untuk itu kita harus memperkuat informasi untuk
kemajuan kita. Tanpa filosofi kehidupan, tidak mungkin teori Sun Tzu dapat
dijabarkan.
Keempat atau yang terakhir, AKTUALISASI DIRI.
Dalam hubungannya dengan aktualisasi diri, ada lima hal yang
hendaknya diperhatikan, yaitu:
1. Profesionalisme.
Dengan melakukan hal-hal yang bisa dan siap dijalankan
secara professional dijamin akan sukses. Untuk dapat sukses, kita harus
berjuang dan bekerja keras sebelum mengambil hikmah dan hasilnya.
2. Kesempatan.
Ada empat hal yang berhubungan dengan kesempatan ini, yaitu:
Tahu, tunggu, ciptakan dan manfaatkan kesempatan. Semua ini
harus segera dilakukan secara cerdas, cermat dan cekatan.
3. Koneksi.
Tanpa koneksi dan pergaulan tidak mungkin dapat sukses.
Untuk itu sikap bergaul ?menjadi orang? yang penting, dimana kita dapat bergaul
secara fleksibel dengan siapa saja.
4. Kekuatan meditasi dan doa.
Setiap hari kita harus berlatih guna memperoleh ketenangan
mental dan ketenangan pikiran sehingga muncul kekuatan dari dalam mental.
Dengan kekuatan doa akan memunculkan kekuatan yang "tidak terlihat"
tadi. Kesuksesan tidak akan mungkin tanpa polesan spiritual.
5. Kekayaan mental; keteguhan hati.
Kegagalan, rintangan, halangan dan kesalahan hanya dapat
diatasi dengan keteguhan hati yang diperoleh dari hasil proses belajar. Sikap
keteguhan hati mengandung arti keyakinan, keuletan, kesabaran, konsistensi, dan
semangat juang terus menerus tanpa henti sampai tercapainya apa yang
diinginkan. Dengan memiliki dan mempraktikkan keteguhan hati di dalam
perjuangan kehidupan, niscaya usaha dan perjuangan yang dilakukan akan
menghasilkan prestasi dan kehidupan yang lebih cermelang.
Setelah empat proses yaitu mengenal diri, memposisikan diri,
mendobrak diri dan aktualisasi diri; mungkin kita sudah mencapai suatu puncak
keberhasilan; kita harus memiliki RASA PUAS DIRI dan BERSYUKUR.
Terkadang saat sudah mencapai puncak kesuksesan; tanpa
mengerti dan pengendalian diri akan tercipta keinginan dan kemauan baru yang
lebih besar. Bahkan jika kurang terkendali, kita akan masuk dalam satu suasana
keinginan yang besar sekali yaitu lingkaran keserakahan yang dapat menyebabkan
penderitaan. Di sini keberhasilan yang akan mengendalikan kita, bukan
sebaliknya. Saat-saat demikian alangkah pentingnya kita yang mengendalikan
keberjasilan. Untuk dapat mengendalikan kesuksesan dibutuhkan pengertian
kehidupan yang setahap lebih baik, antara lain mulai belajar memiliki rasa puas
diri, bukan rasa cepat puas diri.
Memiliki rasa puas diri dan bersyukur karena kita sudah
sampai pada tahap tertentu. Walaupun belum mencapai tingkat kesuksesan
sebenarnya, perlu diistilahkan mental kita bahwa hari ini kita sudah berjuang
dengan luar biasa dan mencapai tingkat sekian. Jika setiap hari kita bisa
memoles kualitas mental kita dengan pengertian demikian, belum suksespun kita
sudah menjadi manusia yang sukses.
Untuk itu, mulai hari ini perlu ada semangat baru;
pengendalian diri dengan pengertian yang benar dan memposisikan diri, mendobrak
dan aktualisasikan diri. Karena kita tahu sukses bukan milik orang-orang tertentu,
tetapi siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan
sepenuh hati.
Dan sedapat mungkin prestasi dan sukses yang kita ciptakan
tidak sekadar sukses untuk diri kita, tetapi mampu mempengaruhi sekeliling kita
bahkan yang lain agar bisa lebih berarti. Jika kesempatan dan kesuksesan yang
diraih dapat seperti itu, inilah kesuksesan yang sejati; karena tidak hanya
untuk kita, tetapi juga untuk banyak orang di sekeliling kita bisa merasakan
kekuatan kesuksesan itu sendiri. Semoga kita dapat mempertahankan kulitas
semangat luar biasa yang ada dalam diri kita untuk dapat mengembangkan diri dan
meraih kesuksesan dalam hidup dan kehidupan.
"Kesuksesan
bukan milik orang-orang tertentu. Kesuksesan milik anda, milik saya dan milik
siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan
No comments:
Post a Comment