Manusia memang makhluk rumit. Dan suka aneh sendiri. Hal-hal
yang pingin kita omongin,
atau yang harus kita bilang, justru malah nggak pernah kita
ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau
kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya. ,
seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan
bikin orang lain ngerasa bete,
nggak disayang, nggak dihargai.
Iya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman
mengekspresikan cinta yang kita rasa. Karena takut mempermalukan orang lain,
atau diri kita sendiri, kita ragu buat bilang, "I love you". Jadinya,
kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga diri
baik-baik", "belajar yang bener","hati-hati di jalan",
"jangan ngebut", "jangan lupa makan".
Tapi sebenernya, itu cuma opsi-opsi lain dari perkataan yang
sesungguhnya; "saya sayang kamu", "saya peduli sama kamu",
"kamu sangat berarti buat saya", "saya nggak mau kamu
terluka".
So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA lewat
kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain. Ungkapan eksplisit itu penting, tapi
bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting. Setiap pelukan
bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda. Setiap perhatian
yang diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin
kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.
Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot atau
kamar yang berantakan. Si anak mungkin hanya mendengar omelannya. Tapi kalo dia
bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana. Kepedulian dan
cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.
Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet kuliah
gratis dari bokapnya. Gadis itu cuma nangkep kemarahan sang bokap. Tapi kalo
dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu gimana
sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata bokapnya. Tau nggak, itu sama aja
dengan "Papa sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat
Papa" yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.
Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara - hadiah ulang
tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman, dengan air mata. Cinta nggak hanya
ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita menunjukkan
cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita
sampaikan.
Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah
kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang
lain. Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar
kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan
yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal
negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.
Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita. Kalo
kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita sebenarnya
memang dicintai. Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini
adalah tempat yang begitu indah.
Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.Bukanlah
kehadiran atau ketidakhadiran yang penting; kita nggak perlu merasa kesepian
meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan sampe membuat
kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tetapi
berada untuk seseorang.
Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang
kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya mengekspresikan diri. Ambil kesempatan
untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita. Lakukan,
buat perubahan, hindari penyesalan.
Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga, karena
mereka udah berjasa membangun diri kita yang sekarang. Cinta memang ada untuk
ditebarkan. Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas, itulah
saat hidup menjadi penuh arti.
No comments:
Post a Comment